OBYEK STUDI SOSIOLOGI
Definisi yang cukup memadai dan
bisa dijadikan acuan antara lain yang dikemukakan oleh Waters dan Crook (1990),
yang menyatakan :Sociology is the systematic analysis of the structure of
social behavior.
Dari definisi Waters dan Crook di
atas setidaknya terdapat empat elemen penting, yang memberikan bukan saja
penjelasan mengenai apa sosiologi itu, tetapi juga batas-batas yang
membedakannya dari ilmu-ilmu sosial lain.
Pertama, sosiologi mempelajari
perilaku, tetapi perilaku yang dikaji adalah perilaku dalam karakter sosial,
bukan individual. Perilaku berkarakter sosial merupakan perilaku yang ditujukan
bagi orang lain dan bukan bagi dirinya sendiri, serta memiliki konsekuensi bagi
orang lain, atau perilaku itu merupakan konsekuensi dari orang lain. Jadi di
sini ada hubungan timbal balik antara satu orang dengan orang lainnya.
Kedua : perilaku sosial yang
dipelajari oleh sosiologi itu adalah perilaku yang berstruktur. Struktur
menunjuk pada adanya pola (pattern) atau menunjuk aadaanya keteraturan
tertentu. Suatu perilaku itu berstruktur jika terdapat pola atau keteraturan
tertentu. Suatu perilaku sosial yang hanya terjadi sekali saja dan kemduian
tidak terjadi lagi, bukanlah merupakan bidang kajians sosiologi. Sosiologi
tidaklah semata-mata hanya menjelaskan secara deskriptif suatu perilaku sosial,
tetapi lebih dari itu, sosiologi berupaya menjelaskan dan berusahaa memahami
kaitan antara elemen-elemen perilaku sosial.
Ketiga : penjelasan sosiologi itu
bersifat analitis. Setiap ilmu pengetahuan senantiasa terdiri dari (1) content
/ the body of knowledge atau substansi dari ilmu pengetahuan itu dan (2)
methods / procedures atau tata cara bagaimana substansi pengetahuan itu
diperoleh secara sistematis. Ini berarti bahwa dalam sosiologi terdapat pula
prinsip-prinsip metodologis yang diterapkan dalam menjelaskan perilaku sosial
tersebut, dan bukan berdasarkan pada konsensus atau kesepakatan yang berlaku
khusus. Terdapat kaidah atau prinsip metodologi penelitian tertentu yang
digunakan untuk menjelaskan perilaku sosial dalam sosiologi.
Keempat : penjelasan sosiologi
bersifat sistematis. Ini berarti bahwa dalam memahami perilaku sosial sosiologi
merupakan suatu disiplin ilmu yang mengikuti tatanan atau aturan-aturan yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
2.2. Pandangan Para Perintis
Sosiologi Tentang Sosiologi
2.2.1. Emile Durkheim : Fakta
Sosial
Emile Durkheim berpendapat bahwa
sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan
cara-cara bertindak, berpikir, dan berperasaan, yang berada di luar individu,
dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Untuk memahami konsep
fakta sosial ini, Durkheim menyajikan contoh misalnya pendidikan anak. Sejak
bayi anak diwajibkan untuk makan, minum, tidur pada waktu-waktu tertentu;
diwajibkan taat, dan menjaga kebersihan serta ketenangan; diharuskan tenggang
rasa terhadap orang lain, menghormati adat dan kebiasaan.
Contoh-contoh di atas merupakan
unsur-unsur yang dikemukakan dalam definisi Durkheim tersebut : ada cara
bertindak, berpikir, berperasaan yang bersumber pada kekuatan di luar individu,
bersifat memaksa dan mengendalikan individu, dan berada di luar kehendak
pribadi individu. Contoh lain dari konsep fakta sosial yang diambil dari buku
Durkheim : The Division of Labor in Society (1968) dan Suicide (1968). Durkheim
mengemukakan bahwa pembagian kerja dalam masyarakat (mungkin di saat sekarang
orang cenderung menggunakan istilah lain), seperti spesialisasi. Spesialisasi
dalam semua aspek kehidupan masyarakat seperti bidang ekonomi, pendidikan,
politik, hukum, ilmu pengetahuan, kesenian, administrasi merupakan cara
bertindak yang dianut secara umum, berada di luar kehendak pribadi, individu.
Kemudian contoh dari buku
Suicide-nya : menurut Durkheim laju bunuh diri dalam tiap masyarakat dari tahun
ke tahun cenderung relatif konstan-menurut Durkheim ini merupakan fakta sosial.
Dalam penelitian Durkheim ditemukan bahwa laju bunuh diri disebabkan oleh
kekuatan-kekuatan yang berada di luar individu.
2.2.2. Max Weber : Tindakan
Sosial
Bagi Weber sosiologi ialah ilmu
yang mempelajari tindakan sosial (social action). Menurut Weber tidak semua
tindakan manusia disebut sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan hanya disebut
sebagai tindakan sosial apabila tindakan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain, dan berorientasi pada perilaku orang
lain. Misalnya menyanyi di kamar mandi untuk menghibur diri sendiri tidak dapat
dianggap sebagai tindakan sosial; tetapi menyanyi di depan umum dengan maksud
untuk menghibur orang lain merupakan tindakan sosial.
Menurut Weber suatu tindakan
sosial ialah perilaku manusia yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya.
Dari contoh di atas nampak bahwa tindakan yang sama : menyanyi - dapat mempunyai
makna berlainan bagi pelakunya. Menurut Weber sosiologi bertujuan untuk
memahami (verstehen) mengapa tindakan sosial mempunyai tujuan dan akibat
tertentu, sedangkan tiap tindakan mempunyai makna subyektif bagi pelakunya.
Maka apabila ahli sosiologi ingin memahami makna subyektif suatu tindakan
sosial ia harus dapat membayangkan dirinya di tempaat pelaku untuk dapat ikut
menghayati pengalamannya. Suatu contoh hanya dengan menempatkan diri di tempat
seorang pelacur, misalnya seorang ahli sosiologi dapat memahami makna subyektif
tindakan sosial mereka.
2.3. Pembagian Sosiologi :
Makrososiologi dan Mikrososiologi.
Kebiasaan para ahli di kalangan
sosiologi dijumpai mengklasifikasikan pokok bahasan sosiologi ke dalam dua
bagian. Nama-nama yang diberikan tidak selalu sama, misalnya broom dan Selznik
membedakan tatanan makro dan tatanan mikro; jack Douglas membedakan antara
perspektif makrososial (macrosocial perspective) dan perspektif mikrososial
(microsocial perspective); Doyle Paul Johnson membedakan antara jenjang makro
dan jenjang mikro, dan Randal Collins membedakan antara makrososiologi
(macrosociology) dan mikrososiologi (microsociology). (Sunarto, 2004:16). Dalam
pandangan Collins penjabaran dalam makrososiologi dan mikrosoisologi meliputi :
Analisis Analisis terinci
mengenai apa yg dilakukan, dikatakan, dan dipikirkan manusia dlm laju
pengalaman sesaat Analisis proses sosial berskala besar dan berjangka panjang
Skala ruang Pokok bahsan mulai
dari seseorang, kelompok kecil Pengelompokan yang lebih besar spt kerumunan
atau organisasi, komunitas, masyarakat teritorial.
Skala Waktu Cenderung mempelajari
gejala sosial yang terjadi dalam waktu pendek (detik, menit, jam) Cenderung
mempelajari gejala sosial yang terjadi dalam jangka waktu lebih panjang
Pertanyaan :
1. bagaimana pengertian sosiologi
seperti dikemukakan oleh Waters and Crook? Definisi yang dikemukakannya memuat
penjelasan mengenai apa yang dipelajari dalam sosiologi. Jelaskan!
2. Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari tindakan sosial. Siapa yang mengemukakan pernyataan tersebut?
Jelaskan pernyataan tersebut dan berikan contoh!
3. Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari fakta sosial. Siapa ynag mengemukakan tersebut? Jelaskan fakta
sosial dan berikan contoh!
0 komentar:
Posting Komentar