Setelah kamu memahami pengertian dan bagaimana munculnya diferensiasi
dalam masyarakat, tentunya kamu ingin tahu bentuk-bentuk diferensiasi
sosial bukan? Nah, dalam subpokok bahasan ini kita akan mengetahui lebih
lanjut beberapa bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat. Ada dua
parameter yang digunakan untuk menggolongkan masyarakat dalam bentuk
diferensiasi sosial ini, yaitu parameter biologis dan parameter
sosiokultural.
Bentuk-bentuk diferensiasi sosial berdasarkan parameter tersebut akan
kita bahas bersama secara lebih mendalam pada ulasan berikut ini.
Simaklah dengan baik!
A. Parameter Biologis
Berdasarkan parameter biologis, kita mengenal tiga Bentuk diferensiasi
sosial, yaitu diferensiasi ras (racial differentiation), diferensiasi
jenis kelamin (sex differentiation), dan diferensiasi umur (age
differentiation).
1) Diferensiasi Ras (Racial Differentiation)
Ras adalah pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis
lahiriah yang sama, seperti warna dan bentuk rambut, warna kulit, bentuk
hidung, Bentuk bibir, ukuran tubuh, ukuran kepala, warna bola mata, dan
lain sebagainya.
Menurut Banton, ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik yang
dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda-beda Ditambahkannya,
ras dapat didefinisikan secara fisik dan sosial. Secara fisik meliputi
kondisi fisik yang tampak, seperti warna kulit, bentuk tubuh, dan
lain-lain, sedangkan secara sosial menyangkut peran dan
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan. Namun dalam perkembangannya, kita
lebih membatasi pengertian ras hanya dilihat dari sudut pandang biologis
atau fisik saja.
Namun demikian, pembagian ras ini bukan berarti tidak akan menimbulkan
permasalahan. Salah satu penyebab masalah sosial tentang ras adalah
adanya prasangka ras yang merupakan salah satu aspek dari etnosentrisme,
yaitu suatu sifat manusia yang menganggap bahwa cara hidup golongannya
adalah paling baik, sedangkan cara hidup golongan lain dianggap tidak
baik dan kadangkadang disertai dengan perasaan menentang golongan lain.
Joseph Arthur Gibernean mengemukakan bahwa ada beberapa pandangan yang
dapat menimbulkan prasangka terhadap perbedaan ras, yaitu sebagai
berikut.
a) Suku bangsa liar dapat hidup pada peradaban yang tinggi, apabila
bangsa tersebut menciptakan cara hidup lebih tinggi daripada ras yang
sama.
b) Suku bangsa liar selalu biadab, meskipun pada waktu silam pernah
mengadakan hubungan dengan bangsa yang lebih tinggi peradabannya.
c) Ras yang berbeda tidak dapat saling memengaruhi.
d) Adanya peradaban yang saling memengaruhi dengan kuat, dan peradaban itu tidak akan bercampur.
Menurut A. L. Kroeber seperti dikutip oleh Koentjaraningrat, pembagian
ras di dunia dibedakan atas ras Mongoloid, ras Negroid, ras Caucasoid,
dan ras-ras khusus yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam ketiga ras
itu (ras Mongoloid, ras Negroid, dan ras Caucasoid).
a) Ras Mongoloid
Ras Mongoloid terbagi atas subras Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, dan American Mongoloid.
(1) Asiatic Mongoloid, meliputi orang-orang yang tinggal di Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur.
(2) Malayan Mongoloid, meliputi orang-orang yang tinggal di Asia
Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Formusa.
(3) American Mongoloid, meliputi penduduk asli Amerika Utara yaitu orang
Eskimo sampai penduduk Tierra del Fuego di Amerika Selatan.