Pages

Kamis, 30 Mei 2013

Pengertian Sosiologi Agama



 Pengertian Sosiologi Agama

Jika berbicara mengenai definisi Sosiologi Agama, maka ada beberapa hal yang kami singgung dalam pembahasan ini, di antaranya adalah mengenai pengertian Sosiologi, Agama, prinsip sosiologi, dan objek kajian Sosiologi Agama. Sosiologi secara umum adalah ilmu pengetauan yang mempelajari masyarakat secara empiris untuk mencapai hukum kemasyarakatan yang seumum-umumnya.

Sosiologi juga dapat diartikan sebagai ilmu tentang perilaku social ditinjau dari kecenderungan individu dengan individu lain, dengan memperhatikan symbol-simbol interaksi.

Agama dalam arti sempit ialah seperangkat kepercayaan, dogma, peraturan etika, praktek penyembahan, amal ibadah, terhadap tuhan atau dewa-dewa tertentu. Dalam arti luas, agama adalah suatu kepercayaan atau seperangkat nilai yang minimbulkan ketaatan pada seseorang atau kelompok tertentu kepada sesuatu yang mereka kagumi, cita-citakan dan hargai.

Sosiologi Politik



Sosiologi Politik

Arti dan Titik Pandang Sosiologi Politik

“sosiologi politik” adalah salah satu cabang dari sosiologi yang mempelajari dimensi sosial dari politik. Karena terdiri dari dua kata-“sosiologi” dan “politik”- yang masing-masing mengacu pada bidang kajian tertentu.

PERAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT



PERAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Orang yang mendalami ilmu sosiologi dan kemudian menjadi ahli dalam ilmu tersebut disebut sosiolog. Kehadiran sosiolog sangat penting artinya dalam pengembangan ilmu dan pembangunan masyarakat itu sendiri. Berikut beberapa peran sosiolog dalam kehidupan masyarakat.

Subilmu dan Spesialisasi dalam Sosiologi



Subilmu dan Spesialisasi dalam Sosiologi
1.         Demografi atau Studi Kependudukan
2.         Ekologi Manusia
3.         Ekonomi dan Masyarakat
4.         Fenomenologi

JENIS KELAMIN DAN GENDER



JENIS KELAMIN DAN GENDER

Mengapa Gender Perlu diketahui?
Adanya perbedaan peran gender secara sosial telah melahirkan perbedaan hak, tanggung jawab, peran, fungsi bahkan ruang aktivitas laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Studi Margaret Mead (antropolog) : ingin membuktikan bhw dlm kebudayaan masyarakat Barat dikenal pembedaan kepribadian laki-laki & perempuan berdasar jenis kelamin. Karena itu ia meneliti 3 kelompok etnik di Papua Timur Laut (1965) Hasil penelitan mead menunjukkan bhw ketiga suku Arapesh (tinggal di pegunungan), Suku Mundugumor (tinggal di tepi sungai), dan suku Tschambuli (tinggal di tepi danau); Mead menemukan klasifikasi tsb tidak berlaku bagi 3 kelompok tersebut. Contoh hasil temuan Mead : pada Suku Arapesh ditemukan bahwa Laki-laki & perempuan cenderung ke arah sifat tolong menolong, tidak agresif, penuh perhatian pd orang lain, tdk dijumpai dorongan seksualitas kuat ke arah kekuasaan (Mead dalam Sunarto, 2004:109). Dlm klasifikasi Barat perempuan dikaitkan dgn ciri kepribadian tertentu spt keibuan, berhati lembut, suka menolong, emosional, tergantung, manja, peduli thd keperluan orang lain. Di lain pihak laki-laki memiliki kepribadian keras, agresif, menguasai & seksualitas kuat..

KELOMPOK SOSIAL



KELOMPOK SOSIAL

Kelompok.sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Kelahiran Anda pun menandai keanggotaan Anda dalam berbagai kelompok lain. Di samping menjadi anggota keluarga, sebagai seorang bayi yang lahir di suatu desa atau kola Anda menjadi warga salah satu umat agama; warga suatu suku bangsa atau kelompok etnik; warga rukun tetangga, warga rukun kampung dan warga desa atau kola; warga negara RI.
Dari hal tersebut jelaslah bahwa tanpa kita sadari sejak lahir hingga ajal kita sebenarnya menjadi anggota berbagai jenis kelompok. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan mengapa para tokoh sosiologi senantiasa mempunyai perhatian besar terhadap gejala pengelompokan manusia

STRATIFIKASI SOSIAL



STRATIFIKASI SOSIAL

Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (Pitirim A. Sorokin dalam Soekanto, 1990). Pembedaan atas lapisan masyarakat merupakan gejala universal yang merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat. Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat ada pula yang sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama. Yang biasa menjadi alasan terbentuknya lapisan masyarakat dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (yang senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, harta dalam batas2 tertentu.

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT



KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

Pengertian Kebudayaan dan Masyarakat
Definisi klasik kebudayaan seperti dikemukakan oleh Edward B. Taylor adalah keseluruhan kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Atau secara sederhana bisa dikatakan kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh para anggota suatu masyarakat. (Horton dan Hunt,1991:58).

INTERAKSI SOSIAL



INTERAKSI SOSIAL

Pengertian
Pengertian interaksi sosial menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok, maupun antara orang perorangan dengan kelompok. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi.
Interaksi sosial tidak selalu ditandai dengan mengadakan kontak muka atau berbicara, tetapi interaksi sosial bisa terjadi manakala masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan orang-orang yang bersangkutan, yang disebabkan misalnya karena bau minyak wangi. Hal itu bisa menimbulkan kesan di dalam fikiran seseorang, yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukannya.
nterkasi yang terjadi antar kelompok-kelompok manusia, misalnya pada tawuran antar pelajar satu sekolah dengan sekolah lain, peperangan antar etnis, pertikaian kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain, pertemuan para senat mahasiswa perguruan tinggi se Indonesia, pertemuan perguruan tinggi dengan pemerintah daerah setempat dll.
Interaksi yang terjadi antar orang perorangan dengan kelompok, misalnya interaksi dosen dengan mahasiswanya di dalam kelas, interaksi seorang pembicara dalam seminar dengan peserta seminar dll.

PERSPEKTIF /TEORI UTAMA DALAM SOSIOLOGI



PERSPEKTIF /TEORI UTAMA DALAM SOSIOLOGI

Untuk menelaah sesuatu kita harus mulai dengan membuat beberapa asumsi tentang sifat-sifat yang akan kita pelajari. Misalnya menurut orang-orang Yunani Kuno alam semesta beroperasi/berjalan sesuai dengan perilaku para dewa. Sebaliknya para ilmuwan berasumsi bahwa alam semesta bersifat tertib dan berjalan menurut cara-cara yang teratur. Oleh karena itu Newton mengembangkan hukum gaya berat setelah mengamati bahwa apel selalu jatuh ke bawah, tidak pernah ke atas. Seperangkat asumsi kerja disebut suatu “perspektif” atau “suatu pendekatan” atau teori. Perspektif-perspektif apa yang dipakai dalam sosiologi ?

OBYEK STUDI SOSIOLOGI

OBYEK STUDI SOSIOLOGI

Definisi yang cukup memadai dan bisa dijadikan acuan antara lain yang dikemukakan oleh Waters dan Crook (1990), yang menyatakan :Sociology is the systematic analysis of the structure of social behavior.
Dari definisi Waters dan Crook di atas setidaknya terdapat empat elemen penting, yang memberikan bukan saja penjelasan mengenai apa sosiologi itu, tetapi juga batas-batas yang membedakannya dari ilmu-ilmu sosial lain.

Perubahan sosial



Perubahan sosial

Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

SOSIOLOGI

SOSIOLOGI

Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sebagai cabang Ilmu, Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, August Comte. Comte kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.