Tokoh sosiologi modern berikutnya adalah Jurgen Habermas. Habermas
menganggap modernitas berbeda dengan dirinya sendiri. Maksudnya adalah bahwa
rasionalitas yang mencirikan sistem sosial berbeda dan bertentangan dengan
rasionalitas yang menandai kehidupan sehari-hari. Sistem sosial berkembang
semakin kompleks, terdiferensiasi, terintegrasi, dan ditandai oleh pertimbangan
instrumental.
Kehidupan dunia juga telah menyaksikan peningkatan diferensiasi dan
kondensasi, sekularisasi dan institusionalisasi norma refleksif dan kritik
(Seidman, 1989: 24). Masyarakat rasional akan menjadi sebuah masyarakat di mana
sistem dan kehidupan-dunia mungkin akan menjadi rasional menurut caranya
sendiri, mengikuti logikanya sendiri. Rasionalitas sistem dan kehidupannya
sebagai akibat dari sistem rasional dan sistem kebenaran, kebajikan dan
keindahan yang berasal dari kehidupan-dunia yang rasional.
Namun, dalam kehidupan modern, sistem menjadi dominan dan manjajah
kehdupan-dominan. Akibatnya adalah bahwa meski kita menikmati buah sistem
rasionalisme, kita terampas dari kekayaan kehidupan yang berasal dari
kehidupan-dunia yang mungkin berkembang. Banyak gerakan sosial yang telah
muncul di “perbatasan” antara kehidupan-dunia dan sistem dalam beberapa dekade
terakhir yang bersumber dari upaya menentang penjajahan dan pemiskinan
kehidupan-dunia.
Kita kini menderita pemiskinan kehidupan-dunia dan masalah ini harus
diatasi. Namun, jawabannya tak terelakkan pada penghancuran sistem, terutama
sistem ekonomi dan administrasi, karena sistem itulah yang menyediakan
persayaratn material yang diperlukan untuk memungkinkan kehidupan-dunia menjadi
rasional.
Salah satu masalah yang dibahas Habermas (1987b) adalah makin
bertambahnya masalah yang dihadapi oleh negara kesejahteraan sosial yang
birokratis dan modern. Banyak di antara negara modern yang mengakui masalah itu
tetapi mereka menyelesaikannya di tingkat sistem, misalnya dengan menambah
subsistem baru.
Menurut Habermas, masalah yang dihadapi takkan terselesaikan dengan
cara seperti itu. Masalah tersebut harus diselesaikan dalam rangka hubungan
antara sistem adan kehidupan-dunia. Pertama, rintangan pengendali harus
digunakan untuk mengirangi pengaruh sistem terhadap kehiduoan-dunia. Kedua,
sensor harus dibangun untuk meningkatkan pengaruh kehidupan-dunia terhadap
sistem.
0 komentar:
Posting Komentar