Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan
dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan
kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar
dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Definisi yang dikemukakan terdahulu menggambarkan
pengerian yang membedakan antara apa yang direncanakan (kurikulum) dengan apa
yang sesungguhnya terjadi di kelas (instruction/pengajaran). Memang banyak ahli
kurikulum yang menentang pemisahan ini, tetapi banyak pula yang menganut
pendapat adanya perbedaan antara keduanya. Kelompok yang menyetujui pemisahan
itu beranggapan bahwa kurikulum adalah rencana yang mungkin saja terlaksana
tapi mungkin juga tidak, sedangkan apa yang terjadi di sekolah /kelas adalah
sesuatu yang benar – benar terjadi yang mungkin berdasarkan rencana tetapi
mungkin juga berbeda atau bahkan menyimpang dari apa yang direncanakan.
Perbedaan titik pandang ini tidak sama dengan perbedaan cara pandang antara
kelompok ahli kurikulum dan ahli pengajaran. Baik ahli kurikulum maupun ahli
pengajaran mempelajari fenomena kegiatan kelas, tetapi dengan latar belajang
teoretis dan tujuan yang berbeda. Sementara itu, Unruh dan Unruh (1984: 97)
mengatakan bahwa proses pengembangan
kurikulum adalah “a complex process of assessing needs, identifying
desired learning outcomes, preparing for instruction to achieve the outcomes,
and meeting the cultural, social, and personal needs that the curriculum is to
serve.”
Kurikulum, sebagai suatu rancangan dalam
pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan
bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagai sentra kegiatan
pendidikan maka harus benar-benar dikembangkan. Pengembangan kurikulum
dilakukan karena sifat kurikulum yang dinamis, selalu berubah, menyesuaikan
diri dengan kebutuhan mereka yang belajar. Disamping itu, masyarakat dan mereka
yang belajar mengalami perubahan maka langkah awal dalam perumusan kurikulum
ialah penyelidikan mengenai situasi (situation analysis) yang kita hadapi,
termasuk situasi lingkungan belajar dalam artian menyeluruh, situasi peserta
didik, dan para calon pengajar yang diharapkan melaksanakan kegiatan.
sumber : http://gledysapricilia.wordpress.com/2012/06/02/sekilas-tentang-pengembangan-kurikulum/
0 komentar:
Posting Komentar